It has been a while. Kenangan itu bergitu terasa.
Saat semasa aku SMA, itu kenangan terindah dalam hidup. Aku dapat melakukan semua hal dengan baik, proporsional, efektif, efisien, tepat waktu. Semua yang terjadi pun tetap terngiang sampai saat ini.
It has been a while, sudah sekitar 3 tahun yang lalu. Semua dimulai menjelang aku naik ke kelas 3 SMA. Saat itu aku mulai berpikir, jika terus lengah terhadap keadaan, aku tidak akan bisa mencapai setiap impian. Dan setiap langkah yang dilakukan tidak akan optimal. Perlahan aku luangkan banyak waktu untuk merenung, untuk memikirkan apa yang salah dari hal-hal yang telah aku lakukan. Tentunya lingkungan saat itu begitu mendukung, aku hidup di asrama. Di lingkungan yang cukup terjaga. Ada teman-teman seperjuangan dan guru-guru di sekolah yang begitu perhatian dan senantiasa bersedia meluangkan waktunya untuk kami, untuk aku dan teman-temanku.
Perlahan kualitas diri semakin membaik. Dengan diri sendiri aku sudah mulai dapat bernegosiasi. Apa yang aku ingin dan apa yang diri ini butuhkan sering mendapat titik temu, yang berhujung pada, "Yes, i catched it. I made a goal." Hampir di setiap hal yang aku lakukan. Sudah kelas 3, sudah saatnya memikirkan masa depan. Kemana aku akan melanjutkan belajar nanti, mencari pengalaman hidup, dan melanjutkan masa depan. Sudah kelas 3 pula, sudah saatnya aku melepas kesibukan-kesibukan ekstrakulikuler sekolah dan asrama.
Waktu berjalan perlahan dan kadang tak terasa. Seperti semua yang aku pernah pinta terkabul satu-persatu. Entah apa niat Tuhan memberikan aku kualitas hidup yang sangat berharga itu. Hampir setiap jam 3 pagi aku terjaga. Begitu mata terbuka, aku biarkan rebah sejenak, memikirkan dan memutuskan apa saja hal yang akan aku lakukan dalam sehari. Mulai dari beranjak dari tempat tidur, mengambil wudhu, shalat malam, berdzikir, subuh berjemaah di mushala, jam nyantai yang kadang aku isi dengan olahraga - main basket di lapangan sekolah entah sendiri ataupun ada teman atau ngenet di selasar sekolah, mandi pagi, sarapan, sekolah, makan siang, istirahat siang, bimbingan belajar sore, jam nyantai yang biasa aku isi dengan menonton klub sepakbola Persepam berlatih di lapangan depan asrama, mandi sore, shalat magrib di mushalla, makan malam, pengajian dan shalat isya' di mushalla, bimbingan belajar malam, apel rutin, jam belajar, hingga tidur lagi dan bangun esok hari. Semua berjalan rutin dan lancar. Hampir setiap malam ku batasi tidur tidak melebihi jam 11 malam dan bangun tidak melebihi jam 3 pagi. Ku sempatkan pula untuk selalu tidur siang, atau sekedar rebahan bila tak sempat. Semua berjalan rutin, dalam hitungan hari, pekan, bulan, bahkan mendekati hitungan tahun.
Hari-hari berjalan begitu indah. Sampai pada waktu dimana aku harus menutup pintu untuk berlanjut ke pintu yang baru. Tiba waktu untuk menghadapi ujian akhir dan sebentar lagi akan berlanjut ke bangku kuliah. Aku jalani dengan persiapan yang sudah direncanakan. Alhamdulillah semua berjalan baik dan lancar. Tentang ini, sempat aku tulis sebuah puisi di penghujung malam menjelang aku ujian akhir,
Do'aku di malam ini..
by Fajrun Wahidil Muharram on Sunday, 21 March 2010 at 23:24
Ya Allah, malam ini akan menjadi saksi..
Izinkanlah aku beribadah kepada-Mu, dan melaksanakan perintah-Mu,
izinkan aku menuntut ilmu..
Ya Allah, besok aku akan menghadapi ujian akhir nasional, satu titik ujian dalam perjalanan hidupku. Berilah aku kemudahan menjawab soal demi soal dengan benar. Berikanlah aku ketenangan hati dan pikiran, bukalah hatiku, cerahkanlah pikiranku. Berikanlah aku petunjuk ya Allah. Semoga 26 april nanti aku dinyatakan lulus ya Allah. Bersama teman-teman seperjuangan lainnya..
Ya Allah, aku sadar akan kekurangan dan kelemahanku, aku juga manusia biasa. Ingin merasakan kasih sayang dari-Mu dan dari sesamaku. Namun aku menginginkan jalan yang lebih baik dari ini. Semoga dia mengerti keyakinanku. Ya Tuhanku, berilah aku keteguhan hati..
Ya Allah, aku ingin menggapai mimpiku, menyenangkan hati kedua orang tuaku, membuat bangga guru-guruku karena telah memberikan ilmu-Mu padaku. Dan aku ingin melihat orang-orang di sekitarku dan orang-orang yang mengenalku tersenyum akan keberadaanku..
Ya Tuhan, izinkanlah aku merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menuntut ilmu dengan jalan yang ku pilih yang Engkau ridhoi. Menjadi penuntut ilmu dan menjadi penyenang hati bagi orang lain. Berikanlah aku kesempatan..
Ya Allah, malam ini akan menjadi saksi...
Kabulkanlah do’a ini ya Allah.
Amiin... Ya Rabbal 'Alamiin..
Izinkanlah aku beribadah kepada-Mu, dan melaksanakan perintah-Mu,
izinkan aku menuntut ilmu..
Ya Allah, besok aku akan menghadapi ujian akhir nasional, satu titik ujian dalam perjalanan hidupku. Berilah aku kemudahan menjawab soal demi soal dengan benar. Berikanlah aku ketenangan hati dan pikiran, bukalah hatiku, cerahkanlah pikiranku. Berikanlah aku petunjuk ya Allah. Semoga 26 april nanti aku dinyatakan lulus ya Allah. Bersama teman-teman seperjuangan lainnya..
Ya Allah, aku sadar akan kekurangan dan kelemahanku, aku juga manusia biasa. Ingin merasakan kasih sayang dari-Mu dan dari sesamaku. Namun aku menginginkan jalan yang lebih baik dari ini. Semoga dia mengerti keyakinanku. Ya Tuhanku, berilah aku keteguhan hati..
Ya Allah, aku ingin menggapai mimpiku, menyenangkan hati kedua orang tuaku, membuat bangga guru-guruku karena telah memberikan ilmu-Mu padaku. Dan aku ingin melihat orang-orang di sekitarku dan orang-orang yang mengenalku tersenyum akan keberadaanku..
Ya Tuhan, izinkanlah aku merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menuntut ilmu dengan jalan yang ku pilih yang Engkau ridhoi. Menjadi penuntut ilmu dan menjadi penyenang hati bagi orang lain. Berikanlah aku kesempatan..
Ya Allah, malam ini akan menjadi saksi...
Kabulkanlah do’a ini ya Allah.
Amiin... Ya Rabbal 'Alamiin..
Ada cerita di kala aku SMA. Ada kenangan manis. Ada luka. Ada bahagia. Ada tawa. Ada cinta. Ada sepi. Ada bergembira. Bersama teman-teman, adik kelas, kakak kelas, guru-guru, Emmak tempat kami makan, warga sekolah, keluarga di rumah, dan tentunya Allah yang memberi itu semua.
Dan masa-masa itu masih terngiang sampai saat ini. Begitu jelas seperti tak akan pernah terlupa. Bukan maksud untuk mengenang masa indah secara berlarut. Namun hanya untuk menyadarkan ingatan bahwa terowongan perjuangan pasti akan berujung dimana cahaya yang terang benderang datang bersinar. Tak ada pilihan selain terus berjalan. Pahit manis perjuangan kadang datang seperti kue lapis, bergantian dan saling mengisi. Namun kita tak tahu seberapa tebal lapisannya, seberapa lama masa indah dan beratnya.
Dan kisah bahagia tak kan bisa diulang, namun kita dapat membuat kisah bahagia kedua atau kisah yang lebih bahagia lagi. Insya Allah.
0 comments:
Post a Comment