Revitalisasi Blog

Alhamdulillah, setelah sekian lama ingin mengganti tampilan blog, mungkin sudah lebih dari 6 bulan, akhirnya malam ini tersampaikan. Tersendat-sendat oleh pilihan template yang bermacam-macam sempat membuat bingung hingga akhirnya niat untuk mengubah tampilan blog tertunda dan semakin tertunda. Alhasil, inilah perbandingan dua tampilan blog milikku.



Tampilan Blog Lama


Tampilan Blog Baru


Perubahan blog ini memiliki arti. Seperti halnya keadaan diri, saat ini aku ingin melakukan perubahan. Perubahan apa? Perubahan dari kemewahan menjadi kesederhanaan. Ya, aku ingin meninggalkan kemewahan-kemewahan yang aku rasa berlebihan selama ini. 



Aku menginginkan kehidupan yang lebih sederhana. Kadang mewah bukan malah membawa kebahagiaan, namun justru memberi beban pikiran. Dan kesederhanaan, ketika banyak orang berpikir itu keadaan serba kekurangan, justru sebagian orang berpikir itu keadaan optimal. Keadaan dimana hal yang kita lakukan adalah yang kita butuhkan, tidak lebih. Adalah juga keadaan dimana apa yang kita butuhkan bisa kita dapatkan, tidak lebih.



Ibarat membawa ransel ketika camping, ransel yang ukurannya pas lah yang ku pilih. Pas menurut barang-barang yang akan aku bawa. Barang yang benar-benar aku butuhkan. Jadi semua yang aku bawa benar-benar bermanfaat selama perjalanan.




Seperti blog ini, hal itulah yang aku inginkan saat ini. Sebab aku rasa, selama ini seperti berlebihan aku menikmati dunia. Sehingga membuat diri ini kurang bersyukur. Mungkin dengan aku kurangi sedikit kemewahan itu, sampai pada level cukup, hidup akan terasa lebih indah, karena beban menjadi lebih ringan. 



Karena cukup adalah takaran terbaik, seperti pribadi Rasulullah.

Do’a Ali Bin Abi Thalib saat Jatuh Cinta Pada Fatimah

Yaa Allah..
Kau tahu..

Hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan ciptaanMu.

Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalang ku mencium surgaMu.
Berikan aku kekuatan menjaga cinta ini, sampai tiba waktunya, andaikan Engkau pun mempertemukan aku dengannya kelak.

Berikan aku kekuatan melupakannya sejenak.

Bukan karena aku tak mencintainya.
Justru karena aku sangat mencintainya.
(Repost dari Catatan Pribadi Dzikry Asykarullah)

------------------- 
Inilah cinta, ia menentramkan, bukan menggelisahkan.
Iya mendekatkan diri pada Tuhan, bukan menjauhkan.
Siapapun ingin memiliki cinta seperti ini.
Akupun begitu.